Jumat, 08 Mei 2015


Do

"Do" ~diucapkan dengan tekanan di akhir kata.

Fungsi partikel "do" adalah sebagai kata seru untuk membandingkan sesuatu yang tidak sesuai sebagaimana mestinya.
Contoh: "pe bisae do" (arti harafiahnya: "kok jelek sekali?" Namun yang dimaksud dari ucapan tersebut adalah "ini sangat jelek")

"ngana do ini" (harafiahnya: "kenapa kamu melakukan perbuatan seperti itu?" Namun maksudnya "kamu tidak boleh bertindak begitu")

 Kalimat yang diakhiri dengan partikel "do" otomatis memberi pernyataan yang membandingkan sesuatu yang seharusnya tidak seperti yang diperkirakan.

 "kita do" (kok malah aku?)

 "bukang kita do" (bukan aku lah) "sapa yang bilang do?" (siapa sih yang mengatakan itu?)

Rabu, 06 Mei 2015

Kwa/K[u]wa

Kata kwa adalah partikel yang dipakai dalam kalimat yang menyatakan sebab dari akibat. Contoh:
A: Kyapa dia nyanda nae kelas? (kenapa dia tidak naik kelas?)
B: Dia kwa nyanda jaga belajar. (dia malas belajar)

Kalimat yang memiliki partikel kwa otomatis menandakan bahwa kalimat tersebut adalah sebab, meskipun terjemahannya menjadi sama dengan kalimat yang tidak menggunakan kwa. Misalnya:
1. Kita kwa so makang.
2. Kita so makang.
Kedua kalimat tersebut bila diterjemahkan menjadi: aku sudah makan.
Namun porsi keduanya tidak sama. Kalimat 2 hanya pernyataan biasa, sedangkan kalimat 1 memiliki makna yang lebih luas karena keberadaan partikel kwa membuat porsinya menjadi penyebab atau alasan yang kasat. Misalnya dalam percakapan berikut:

A: Mari jo makang.
B: Io, makang jo.
A: Ngana dang nda mo makang?
B: Nyanda.
A: Dari kyapa?
B: Kita kwa so makang ([karena] aku sudah makan).


Berbeda maknanya bila jawaban tidak menggunakan partikel kwa.

A: Kita so makang (aku sudah makan).

Berkenalan Dalam Bahasa Manado

Berikut kalimat yang biasanya dipakai dalam berkenalan dalam bahasa Manado. Di sini kita dapat melihat penggunaan partikel-partikel yang sudah kita pelajari sebelumnya:

"boleh mo kenalan?" (bolehkah berkenalan?)

"kita pe nama Sinyo, biasa ja pangge Inyo. Ngana dang?" (nama saya Sinyo, biasa dipanggil Inyo. Dan kamu?)

"ngana masih sekolah atau so kerja?" (apakah kamu masih pelajar atau sudah bekerja?)

"kita da sekolah sambil kerja" (aku sekolah sambil kerja)

"di mana ngana pe rumah?" (di mana [alamat] rumah mu?)

"ngana orang mana?" (kamu asal mana?)

"ngana kenal pa Mintje?" (apa kamu kenal Mintje?)

Kata Bijak dan Pribahasa Bahasa Manado Oleh Emil Sigarlaki

"Makang tombong, menghayal apel." (Keinginan yang tidak sesuai dengan kemampuan)

"Ni hidop kurang sama deng makang langsa; da sedap-sedap isap dia pe manis kage-kage tagigi biji." (Keteledoran membuat kesusahan datang mendadak)

"Batu goso boleh mo beking peda jadi tajang, boleh ley jadi tumpul." (Pengetahuan dapat memberi dampak yang baik bila dipergunakan dengan tepat dan mendatangkan bencana bila berada di tangan yang salah)

Bersambung....

Ley/Lay dan Lagi

Kata ley dan lagi memiliki peran dan fungsi yang sama, dan bila dibahasa-indonesiakan akan seporsi dengan kata juga. Contoh:

"ngana ley musti perhatikan ngana pe diri" (kamu [juga] harus menjaga diri baik-baik)

"ngana ley kwa!" (lagian kamu sih!)

"dorang ley jago"/"dorang lagi jago"/"jago ley dorang" (mereka juga hebat)

Artikel ley dapat juga dipakai untuk menyatakan value (mengambil fungsi dari kata lagi-Ind.)
Contoh:

"masih ada empat ley" (masih ada empat)
"tambah tiga ley" (tambah tiga lagi)
"masih ada ley?" (apakah masih ada?)
"masih jaoh ley" (masih cukup jauh)

Partikel ley dapat juga berfungsi sebagai penanda dalam tensis bentuk lampau ("so") bahwa sesuatu telah terjadi lebih dulu: lebih awal atau keterlambatan oleh pihak kedua. Contoh:

"so pulang ley dorang baru ngoni muncul" (kalian terlambat [datang], mereka sudah pulang)

"so jadi ley" (sudah terlanjur terjadi)

"so kaweng ley dia" (dia sudah keburu kawin)

Kamis, 12 Februari 2015

Da dan Ba

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa partikel da adalah partikel yang dipakai untuk menyatakan sesuatu yang terjadi di waktu lampau sedangkan partikel ba dipakai untuk sesuatu yang sementara dilakukan. Bagaimana bila kedua partikel tersebut digabungkan?
Fungsi da ba sebenarnya tidak berbeda jauh dengan fungsi partikel ba dan da. Dan untuk memperjelas kontras keduanya mari kita lihat contoh berikut:
-da belajar
-babelajar
-da babelajar

Bila diartikan dalam bahasa Indonesia artinya adalah "sedang belajar". Mungkin akan terlihat
perbedaannya bila disalin dalam bahasa Inggris:
-studied
-studying
-was studying
Mari kita bedah. Masing-masing akan diuji dengan kalimat tanya yang menentukan tensisnya.

"kyapa ngana di rumah terus ni satu minggu ini?" (kenapa kamu hanya tinggal di dalam rumah saja dalam seminggu ini?)
Jawab:
"da belajar for ujian" (sedang belajar untuk persiapan ujian).
Jawaban dengan menggunakan partikel da adalah benar karena pertanyaan mengarah pada kegiatan pada waktu yang sudah lewat. Namun bisa juga dijawab
"da babelajar for ujian"
bila kegiatan tersebut masih dilakukan sampai saat itu. Atau bila partikel ba mengambil fungsi imbuhan ber-.
Namun jawaban dengan menggunakan partikel ba (secara tunggal) tidak bisa diterapkan karena menggunakan kata tanya kyapa (kenapa) dan keterangan waktu "minggu ini", kecuali pertanyaan dalam bentuk:
"ba-apa ngana di rumah
sekarang?"
(apa yang sedang kau lakukan di rumah?)
Jawab: "babelajar"
Bentuk pertanyaan dengan partikel ba terfokus pada kegiatan yang sementara dilakukan.
Ada juga kasus di mana bentuk da atau ba dipakai untuk fungsi da ba. Nah, jangan terkecoh. Da dan ba yang berfungsi sebagai da ba itu sebenarnya adalah singkatan dari da ba itu sendiri.

Selasa, 03 Februari 2015

Dapa

Kata "dapa" mempunyai arti secara harafiah yaitu "dapat", "get" (Ing.), contoh:
"dapa doi" (dapat uang)
"dapa buku (dapat buku)

Namun dalam penggunaannya kata ini mencakup jauh lebih luas dari pengertian "dapat".
Kata "dapa" mengambil banyak sekali fungsi.
Contoh:
1. Mengubah kata kerja menjadi pola dalam bentuk lampau.
"dapa pukul" (dipukul)
"dapa dola" (dihadang)
"dapa gara" (diejek)
"dapa puji" (dipuji)
"dapa marah" (dimarahi, tidak diperbolehkan)

2. Menentukan predikat.
"dapa binci" (menjengkelkan)
"dapa tako" (menakutkan)

3. Menyatakan sesuatu yang sudah terjadi dan tidak bisa dihindari.
"dapa ujang" (kehujanan)
"dapa riki" (dipergok, tersusul)
"dapa saki" (jatuh sakit)

4. Menyatakan kemampuan/bisa.
"dapa nae" (bisa naik)
"dapa kase" (diijinkan, dikabulkan, diberi)
"dapa ambe" (bisa diambil).

Kata Ganti Orang dan Sebutan Anggota Keluarga Dalam Bahasa Manado

Kata ganti orang dalam bahasa Manado adalah sebagai berikut:
kita = aku
ngana = kamu
dia = dia
torang = kami
dorang = mereka
ngoni = kalian

Selain itu, untuk panggilan terhadap
perempuan yang lebih tua dan sudah menikah adalah tanta, sedangkan untuk laki-laki yang lebih tua dan sudah menikah adalah om.

Sekarang sebutan anggota keluarga dalam bahasa Manado:
papa'/papi'/sebeh
mama'/mami'/ajus
ade' = adik
kaka' = kakak
tua' = bibi/paman
pa' ade = om (adik laki-laki dari orang tua)
ma' ade = tante (adik perempuan dari orang tua)
oma = nenek
opa = kakek
tete' = kakek buyut
nene' = nenek buyut

Minggu, 25 Januari 2015

Da & Nda

Da merupakan singkatan dari ada, yang berfungsi sebagai partikel yang menyatakan perbuatan yang dilakukan di waktu lampau.
Contoh:
"da minum kopi"-keberadaan partikel da menandakan bahwa aktivitas minum kopi dilakukan di masa lampau.

"kita da beking akang dia pe motor" (aku membantu meperbaiki motornya)

"da pigi di pesta ngana?"
(apakah kau menghadiri pestanya?)

Sedangkan bentuk negatif dari da/ada adalah nyanda/nda.

Contoh:
"Kita nyanda makang tu kukis" (Aku tidak memakan kue itu).

"Ngana nda bawa tu buku?" (Apakah kamu tidak membawa buku itu?)

Ba

Kata ba memiliki fungsi yang hampir sama dengan akhiran -ing dalam bahasa Inggris, yaitu menyatakan bahwa suatu kegiatan/kejadian sedang terjadi/dilakukan.
 

Contoh:
"ba-apa?" (sedang apa?)
"bauni" (menonton)
"bamencari" (bekerja/mencari nafkah)
"bamakang" (lagi makan)

Kata ba bisa disandingkan dengan kata sifat dan benda^ untuk menggambarkan suatu keadaan.
Contoh:
"bagaram^" (asin)
"babiru" (memiliki warna biru)
"bamenenso" (menimbulkan rasa bosan)
"bagila" (tampak aneh).

Bisa juga sebagai imbuhan "ber-".
Contoh:
"baular" (berular)
"babelok" (berbelok)
"batelor" (bertelur).

Aina'/Aida'/Da'

Biasa juga disebut oda, adalah kata seru negatif yang menyatakan/memperkuat rasa tidak setuju, protes, atau tidak mau.

Contoh:
"oda, nimau pigi kita" (aku tidak mau pergi).
Keberadaan partikel oda dalam kalimat di atas mempertegas/memperkuat bahwa si pembicara sama sekali tidak mau pergi.

"aida, masa begitu?" (kok begitu?).
Keberadaan partikel aida menyatakan protes terhadap sesuatu.

Kata ini bisa juga berdiri sendiri (oda!) yang secara otomatis berarti "aku tidak mau" atau "aku tidak setuju".

Akang

Kata akang adalah partikel yang digunakan dalam kalimat meminta tolong.
"Akang" menyatakan permintaan pada orang lain untuk melakukan sesuatu. Kata ini memiliki porsi yang sama dengan kata tolong dan please (Ing.)

Contoh kalimat:
"antar akang kita mo pulang" (tolong antar aku pulang).

"cuci akang tu piring" (tolong cuci piringnya).

"tolong bantu akang kita" (tolong [bantu] aku).

"mengarti akang" (mengertilah/maklumilah)

Selain itu akang berfungsi juga untuk menyatakan sesuatu yang sementara dilakukan di masa lampau.
Contoh:
"tetawa akang" (men[t]ertawakan).

"dia da menangis akang itu" (dia menangisi hal itu).

"dia da momake akang kita"
(dia memaki ku).

Juga menjelaskan penggunaan suatu objek.
Contoh:
"tu kursi anjing ja tidor akang" (anjing sering tidur di atas kursi itu).
》tidor akang berarti dipakai untuk tidur.

"kita mo makang akang tu piring" (aku akan memakai piring itu).
》makang akang berarti dipakai untuk makan.

Macam-macam Partikel Dalam Bahasa Manado

Hal penting dalam berbahasa Manado adalah penggunaan partikel yang tepat. Mungkin Anda pernah mendengar, dalam bahasa Manado, terselip kata-kata seperti: jo, kang, dang, neh, ley, dan sebagainya. Kata-kata tersebut merupakan partikel yang memberi "napas" pada sebuah kalimat. Dan setiap partikel memiliki fungsi tersendiri; sebagai tensis, kata bantu, ataupun kata seru.
 
Macam-macam partikel dalam bahasa Manado: akang, aida'/aina'/da', ba-, da/ada*, dang, dapa*, do', emplas, ja/jaga, jo, kang, katu', se/kase*, koman, kwa, ley, mo, na, neh, noh, pang-, pe, so, stou, ta-, teleh, to, tu, wela, yo.

*) kata yang memiliki arti jelas namun dapat digunakan sebagai partikel.