Kata ley dan lagi memiliki peran dan
fungsi yang sama, dan bila dibahasa-indonesiakan akan seporsi dengan
kata juga. Contoh:
"ngana ley musti perhatikan ngana pe diri" (kamu [juga] harus menjaga diri baik-baik)
"ngana ley kwa!" (lagian kamu sih!)
"dorang ley jago"/"dorang lagi jago"/"jago ley dorang" (mereka juga hebat)
Artikel ley dapat juga dipakai untuk menyatakan value (mengambil fungsi dari kata lagi-Ind.)
Contoh:
"masih ada empat ley" (masih ada empat)
"tambah tiga ley" (tambah tiga lagi)
"masih ada ley?" (apakah masih ada?)
"masih jaoh ley" (masih cukup jauh)
Partikel ley dapat juga berfungsi sebagai penanda dalam tensis bentuk lampau ("so") bahwa sesuatu telah terjadi lebih dulu: lebih awal atau keterlambatan oleh pihak kedua. Contoh:
"so pulang ley dorang baru ngoni muncul" (kalian terlambat [datang], mereka sudah pulang)
"so jadi ley" (sudah terlanjur terjadi)
"so kaweng ley dia" (dia sudah keburu kawin)
"ngana ley musti perhatikan ngana pe diri" (kamu [juga] harus menjaga diri baik-baik)
"ngana ley kwa!" (lagian kamu sih!)
"dorang ley jago"/"dorang lagi jago"/"jago ley dorang" (mereka juga hebat)
Artikel ley dapat juga dipakai untuk menyatakan value (mengambil fungsi dari kata lagi-Ind.)
Contoh:
"masih ada empat ley" (masih ada empat)
"tambah tiga ley" (tambah tiga lagi)
"masih ada ley?" (apakah masih ada?)
"masih jaoh ley" (masih cukup jauh)
Partikel ley dapat juga berfungsi sebagai penanda dalam tensis bentuk lampau ("so") bahwa sesuatu telah terjadi lebih dulu: lebih awal atau keterlambatan oleh pihak kedua. Contoh:
"so pulang ley dorang baru ngoni muncul" (kalian terlambat [datang], mereka sudah pulang)
"so jadi ley" (sudah terlanjur terjadi)
"so kaweng ley dia" (dia sudah keburu kawin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Trimakase so bakomentar