"Do" ~diucapkan dengan tekanan di akhir kata.
Fungsi partikel "do" adalah sebagai kata seru untuk membandingkan sesuatu yang tidak sesuai sebagaimana mestinya.
Contoh: "pe bisae do" (arti harafiahnya: "kok jelek sekali?" Namun yang dimaksud dari ucapan tersebut adalah "ini sangat jelek")
"ngana do ini" (harafiahnya: "kenapa kamu melakukan perbuatan seperti itu?" Namun maksudnya "kamu tidak boleh bertindak begitu")
Kalimat yang diakhiri dengan partikel "do" otomatis memberi pernyataan yang membandingkan sesuatu yang seharusnya tidak seperti yang diperkirakan.
"kita do" (kok malah aku?)
"bukang kita do" (bukan aku lah) "sapa yang bilang do?" (siapa sih yang mengatakan itu?)
Fungsi partikel "do" adalah sebagai kata seru untuk membandingkan sesuatu yang tidak sesuai sebagaimana mestinya.
Contoh: "pe bisae do" (arti harafiahnya: "kok jelek sekali?" Namun yang dimaksud dari ucapan tersebut adalah "ini sangat jelek")
"ngana do ini" (harafiahnya: "kenapa kamu melakukan perbuatan seperti itu?" Namun maksudnya "kamu tidak boleh bertindak begitu")
Kalimat yang diakhiri dengan partikel "do" otomatis memberi pernyataan yang membandingkan sesuatu yang seharusnya tidak seperti yang diperkirakan.
"kita do" (kok malah aku?)
"bukang kita do" (bukan aku lah) "sapa yang bilang do?" (siapa sih yang mengatakan itu?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Trimakase so bakomentar